Sabtu, 30 April 2011

merencanakan jenis kelamin bayi


Menurut dr UF Bagazi, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Brawijaya Women and Children Hospital (BWCH), sebenarnya kelamin janin sudah terbentuk pada minggu ke-3 atau hari ke 21 setelah masa konsepsi. Kemudian, alat kelamin janin akan terus berkembang, dan umumnya pada minggu ke-21 kelamin sudah sempurna, ujarnya. Namun, menurut dr Bagazi, akurasi USG dalam memperlihatkan jenis kelamin bayi akan lebih optimal pada saat menginjak usia kehamilan 28 minggu atau sekitar 7 bulan. Mungkin, karena itulah ada mitos yang menyebutkan pantang bagi wanita hamil untuk membeli pernak-pernik bayi sebelum usia 7 bulan. Menurut dr. Bagazi juga, sebenarnya tidak ada faktor-faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi jenis kelamin janin. Meski demikian, ada sejumlah kiat yang dapat diusahakan pasangan yang menginginkan anak dengan jenis kelamin tertentu, seperti :

1. Sistem kalender Menentukan masa subur dengan menggunakan sistem kalender ada dua cara yaitu :
1. Bagi yang siklus haidnya teratur, masa subur berlangsung 14 +/- 1 hari haid berikutnya. Artinya masa subur berlangsung pada hari ke 13 sampai hari ke 15 sebelum tanggal haid yang akan datang.
2. Bagi yang siklus haidnya tidak teratur maka pertama tama harus dicatat panjang siklus haid sekurang kurangnya selama 6 siklus. Dari jumlah hari pada siklus terpanjang, dikurangi dengan 11 akan diperoleh hari subur terakhir dalam siklus haid tersebut. Sedangkan dari jumlah hari pada siklus terpendek dikurangi 8, diperoleh hari subur pertama dalam siklus haid tersebut. Misal : siklus terpanjang = 31, sedangkan siklus terpendek = 26, maka masa subur dapat dihitung, 31 - 11 = 20, dan 26 - 8 = 18, jadi masa subur berlangsung pada hari ke 18 sampai hari ke 20.


2. Metode lendir serviks Dalam metode ini dinilai sifat dari lendir atau cairan yang dihasilkan oleh leher rahim atau serviks. Saat ovulasi atau masa subur, lendir serviks akan bertambah jumlahnya dengan warna yang jernih dan elastis. Saat ini wanita akan merasakan basah pada saluran kelaminya. Untuk memeriksa elastisitas cairan serviks bisa dilakukan dengan cara memasukan jari telunjuk ke vagina sampai menyentuh serviks, lalu setelah jari terisi cairan serviks itu dikeluarkan dari vagina, dengan bantuan ibu jari, cairan itu ditarik sedemikian rupa (pelan-pelan) sampai putus. Bila terputus kurang dari 10 cm maka si wanita bukan dalam masa subur, bila sampai kira kira 10 cm maka si wanita sedang dalam masa subur.

3. Intervensi/inseminasi Memilih menggunakan cara ini, berarti Anda akan membutuhkan bantuan dokter. Istilah yang cukup populer dalam merencanakan jenis kelamin dengan intervensi adalah inseminasi. Dokter akan mengambil komponen sperma suami. Bila ingin anak laki-laki, maka komponen sperma yang diambil adalah yang kemungkinan akan menjadi anak laki laki. Kemudian, sperma yang telah dipilih itu disuntikkan ke dalam rahim istri, begitupun sebaliknya bila menginginkan bayi perempuan. Meskipun pada banyak kasus cara ini cukup berhasil, tetap saja kegagalan dapat terjadi.

Tabel dibawah ini juga akan membantu untuk memprediksi jenis kelamin dari anak yang akan dilahirkan. Akurasi dari tabel dibawah telah dibuktikan oleh ribuan orang dan hal ini dipercaya sebagai 99% kebenarannya. Cara penghitungannya berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) ibu, jika ibu lahir tanggal 9 februari 1989 berarti tahun 2011 berusia 22 tahun. apabila HPHT ibu tanggal 1 mei 2011 ditarik garis dari usia dan bulan mei bertemu L artinya bayi laki-laki .Tetapi semuanya kembali kepada Alloh yang maha kuasa atas kehendak mahlukNya ^^