Jumat, 18 Desember 2009

ASUHAN KEBIDANAN 1

Disusun oleh :
Damayanti















PRODI D3 KEBIDANAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG





ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Genetalia eksterna

Meliputi semua organ – organ yang didapatkan antara os pubis, ramus
inferior dan perineum ialah
1. Mons veneris
• Bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi
bagian depan simpisis pubis
• Setelah pubertas kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut
2. Labia majora dan labia minora
a. Labia majora
• Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan
berjalan ke bawah dan belakang
• Labia majora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang
dan merupakan batas depan dari perineum, disebut : commisura
posterior (frenulum)
• Terdiri dari 2 permukaan :
o Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut
o Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung
banyak kelenjar sebacea
• Homolog dengan scrotum laki - laki
b. Labia minora
• Didapatkan sebagai lipatan di sebelah medial dari labia majora
• Kedua lipatan tersebut (kiri & kanan) bertemu diatas (preputium
clitoridis) dan di bawah clitoris (frenulum clitoridis)
• Di bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orificium
vaginea bersatu juga, disebut : fourchet (hanya nampak pada
wanita yang belum pernah melahirkan anak)
3. Clitoris
• Merupakan suatu tunggul yang erectil
• Mengandung banyak urat – urat syaraf sensoris, dan pembuluh –
pembuluh darah
• Analog dengan penis laki - laki

4. Vestibulum
• Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia
minora, anterior oleh clitoris, dorsal oleh fourchet
• Pada vestibulum terdapat muara – muara dari vagina urethra dan
terdapat pula 4 lubang kecil yaitu : 2 muara dari kelenjar bartholini
yang terdapat di samping dan agak ke belakang dari introitus
vaginae. 2 muara dari kelenjar skene di samping dan agak dorsal dari
urethra
5. Hymen (selaput dara)
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari
introitus vaginae. Biasanya hymen berlubang sebesar ujung jari hingga
getah dari genitalia interna dan darah haid dapat mengalir ke luar. Bila
hymen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum. Setelah partus,
hanya tinggal sisa – sisa kecil pada pinggir introitus dan disebut :
carunculae myrtiformis.
6. Beberapa kelenjar lendir (Bartholini dan skene)
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina.
Mengeluarkan sekret mucus terutama pada waktu coitus.

Genetalia interna
1. Vagina
• Suatu saluran musculo-membranosa yang menghubungkan uterus
dengan vulva
• Terletak antara kandung kencing dan rectum
• Dinding depan vagina (= 9 cm) lebih pendek dari dinding belakang (=
11 cm)
• Pada dinding vagina terdapat lipatan – lipatan yang berjalan circulair
dan disebut : rugae, terutama pada bagian bawah vagina
• Setelah melahirkan, sebagian dari pada rugae akan menghilang
• Walaupun disebut selaput lendir vagina, selaput ini tak mempunyai
kelenjar – kelenjar sama sekali hingga tak dapat menghasilkan
lendir, mungkin lebih baik disebut kulit
• Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cerviks.
• Bagian dari cerviks yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio
• Oleh portio ini, puncak vagina dibagi dalam 4 bagian ialah : fornix
anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri
• Vagina mempunyai faal penting :
1. Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah
waktu haid dan sekret dari uterus
2. Sebagai alat persetubuhan
3. Sebagai jalan lahir pada waktu partus
• Sel – sel dari lapisan atas epithel vagina mengandung glycogen.
Glycogen ini menghasilkan asam susu oleh karena adanya bacil – bacil
Doderlein hingga vagina mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan
ini memberi proteksi terhadap invasi kuman – kuman.
2. Uterus
• Dalam keadaan tidak hamil terdapat dalam ruangan pelvis minor di
antara vesica urinaria dan rectum
• Permukaan belakang sebagian besar tertutup oleh peritoneum
sedangkan permukaan depan hanya di bagian atasnya saja
• Bagian bawah dari permukaan depan melekat pada dinding belakang
vesica urinaria
• Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola
lampu yang gepeng dan terdiri dari 2 bagian :
1. Corpus uteri berbentuk segitiga
2. Cervix uteri berbentuk silindris
• Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus
uteri (dasar rahim)
Pinggir kanan / kiri tidak tertutup oleh peritoneum karena berbatasan
dengan parametrium kanan / kiri.
Ukuran Uterus
1. Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda – beda tergantung dari pada:
- usia
- pernah melahirkan anak atau belum
pada anak – anak panjangnya uterus: 2 – 3 cm
pada nullipara : 6 – 8 cm
pada multipara : 8 – 9 cm
2. Panjangnya corpus uteri terhadap cervix uteri juga berbeda –beda :
Pada anak – anak, panjangnya corpus uteri ½ dari pada panjangnya cervix
uteri.
Pada gadis remaja, sama panjangnya dengan cervix uteri.
- Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, lebar di daerah fundus
dan sempit ke arah cervix
- Sebelah atas rongga rahim berhubungan dengan saluran telur (tuba
Fallopii) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim (canalis
servikalis)
- Hubungan antara cavum uteri dan canalis servicalis disebut, ostium
uteri internum, sedangkan muara canalis cervicalis ke dalam vagina
disebut, ostium uteri externum.

Sikap dan letak uterus di tengah – tengah rongga panggul dipertahankan
oleh :
1. Tonus otot sendiri
2. Ligament – ligament dari uterus
3. Otot – otot dasar panggul
Ligament – ligament uterus adalah
1. Ligamentum latum
Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral Ka. Ki. Dari pada uterus,
meluas sampai ke dinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolah –
olah menggantung pada tubae.
Ruangan antara kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang
longgar, disebut : parametrium, dimana berjalan arteria, vena uterina,
pembuluh lympha dan ureter.
2. Ligamentum rotundum
Terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari insertie tuba,
kedua ligament ini melalui canalis inguinalis ke bagian cranial lab. Majus.
Terdiri dari jaringan otot polos (identik dengan myometrium) dan
jaringan ikat dan menahan uterus dalam antefleksi.
Pada waktu kehamilan mengalami hypertrophie dan dapat diraba dengan
pemeriksaan luar.
3. Ligamentum infundibulo pelvicum
2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke dinding panggul.
Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara
sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium.
4. Ligamentum cardinale
Kiri kanan dari cervix setinggi ostium uteri internum ke dinding
panggul. Menghalangi pergerakan ke kiri atau ke kanan.
5. Ligamentum sacro uterinum
Kiri kanan dari cervix sebelah belakang ke sacrum mengelilingi rectum.
6. Ligamentum vesico uterinum
Dari uterus ke kandung kencing.

Letak Uterus :
1. Ante dan retrofleksi uteri
Sumbu servix dan sumbu corpus uteri membentuk sudut. Jika sudut ini
membuka ke depan, disebut anteflexio, jika membuka ke belakang
disebut retroflexio.
2. Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk
sudut. Jika sudut ini membuka ke depan, disebut anteversio, jika
membuka ke belakang disebut retroversio.
3. Positio
Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul, bisa lebih ke
kiri, lebih ke kanan, lebih ke depan, lebih ke belakang, disebut sinistro,
dextro, antero, dorso positio.
4. Torsio
Letak uterus biasanya agak terputar.

Pembuluh darah uterus :
1. A. uterina
2. A. Ovarica
􀀹 Tuba uterina fallopii
Alat ini terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke
arah lateral, mulai dari cornu uteri kanan kiri.
Panjangnya ± 12 cm, diameter 3 – 8 mm.
Pada tuba ini dibedakan 4 bagian :
- Pars interstitialis (intramuralis) : bagian tuba yang berjalan dalam
dinding uterus, mulai pada ostium internum tubae.
- Pars isthmica : bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus,
merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit
- Pars ampullaris : bagian tuba antara pars isthmica dan infundibulum
merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S.
- Infundibulum : ujung dari tuba dengan umbai – umbai yang disebut
fimbriae, lubangnya disebut ostium abdominale tubae.
Fungsi utama tuba ialah untuk membawa ovum yang dilepaskan
ovarium ke jurusan cavum uteri.

Ovarium
Ovarium ada 2, kiri dan kanan uterus, dihubungkan dengan uterus oleh
lig. Ovarii proprium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan
perantaraan lig. Infundibulo – pelvicum, di sini terdapat pembuluh
darah untuk ovarium yaitu a & v ovarica.
Pada ovarium dibedakan :
- Permukaan medial yang menghadap ke arah cavum douglasi dan
permukaan lateral
- Ujung atas yang berdekatan dengan tuba dan ujung bawah yang
lebih dekat dengan uterus (extremitas tubaria dan extremitas
uterina)
- Pinggir yang menghadap ke muka (margo mesovaricus) melekat pada
lembar belakang lig. Latum dengan perantaraan mesovarium dan
pinggir yang menghadap ke belakang (margo liber).
Ovarium ini letaknya pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk
yang disebut fossa ovarica Waldeyeri.
Ovarium terdiri dari bagian luar
Parametrium
Jaringan ikat yang terdapat antara kedua lembar lig. Latum disebut
parametrium. Bagian atas lig. Latum yang mengandung tuba disebut
mesosalpinx dan bagian caudalnya yang berhubungan dengan uterus
disebut mesometrium.
Pada sisi depan lig. Latum berjalan lig. Teres uteri, pada permukaan
belakang lig. Ovarii proprium.
Mesovarium merupakan lipat peritoneum untuk ovarium dan terdapat
antara mesosalpinx dan mesometrium.
Lig. Suspensorium ovarii berjalan dari extremitas tubaria ovarii ke
dinding panggul. Pada parametrium ini berjalan ureter, a & v uterina.
Parametrium sebelah bawah yang menyelubu ngi a & v uterina lebih
padat dari jaringan sekitarnya disebut lig. Cardinale.












Anatomi Panggul

Panggul wanita terdiri dari :
1.Bagian keras yang dibentuk oleh empat buah tulang:
 2 tulang pangkal paha (os coxae)
 1 tulang kelangkang (os sacrum)
 1 tulang tungging (os coccyges)
11. Bagian lunak: diafragma pelvis, dibentuk oleh:
1.Pars muskularis levator ani, yang terdiri :
 Muskulus pubococcygeus dari os pubis ke septum anococcygeum
 Muskulus iliococcygeus, dari arkus tendineus muskulus levator ani ke os coccyges dan septum anococcysigeum
 Muskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir os sacrom dan os coccyges
2. Pars membranasea
a. Hiatus urogenitalis
 Terletak antara kedua muskulus pubococcygeus
 Berbentuk segitiga
b. Diafragma urogenetalis
 Menutupi hiatus urogenetalis
 Di bagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina
3. Regio perineum
Merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi:
a. bagian awal: (sebelah belakang)
terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah.
b. Regio urogenitalis
terdapat muskulus ischiokavernosus dan muskulus transverses perinea superfisialis



Fungsi umum panggul wanita

Fungsi umum panggul wanita adalah sebagai berikut:

1. Bagian keras panggul wanita terdiri dari dan berfungsi:.
a. panggul besar (pelvis mayor).
 Menyanggah isi abdomen (perut)
b. panggul kecil (pelvis minor).
 Membentuk jalan lahir
 Tempat alat genitalia
2. Bagian lunak panggul wanita berfungsi:
a. membentuk lapisan dalam jalan lahir.
b. menyanggah alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun saat
kala nifas.
c. saat persalinan, berperan dalam proses pelahiran dank ala uri.

Pembahasan tentang panggul wanita dalam kebidanan dimaksudkan adalah panggul kecil
Yang menentukan jalannya persalinan. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, di bawah
Ini akan di bahas secara singkat tentang tulang panggul.
.
1.Tulang pangkal paha (os coxae)
Terdiri dari tiga buah tulang yang berhubungan satu dengan yang lainnya pada asetabulum,yaitu mangkok tempat dari kepala tulang paha (kaput femoris).ketiga tulang tersebut adalah tulang usus (os ilium),tulang duduk (os ichium),dan tulang kemaluan (os pubis).
a. Tulang usus (os ilium)
 Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang panggul.
 Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut Krista iliaca.
 Ujung depan dan belakang Krista iliaca menonjol:spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior
 Terdapat tonjolan memenjang dibagian dalam tulang usus (os ilium) yang membagi pelvis mayor dan pelvis minor di sebut linea innominata (linea terminalis)
 Linea terminalis merupakan bagian dari pintu atas panggul


b. Tulang duduk (os ichium)
Terdapat disebelah bawah tulang usus
Pinggir belakangnya menonjol:Spina ischiadica
Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal,yang mendukung badan saat duduk disebut tuber ischiadicum
c. Tulang Kemaluan
Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum
Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus : ramus superior ossis pubis.
2. Tulang Kelangkang (os sacrum)
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian bawahnya.Tulang kelangkang terletak di antara kedua tulang pangkal paha yang terdiri dari dan mempunyai ciri:
Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan erat.
Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas kebawah dan dari kanan maupun kiri.
Di kanan dan kiri ,garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf :foramina sacralia anterior
Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas kelima.
Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut promontorium.
Kesamping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui artikulasio sacro-iliaca
Ke bawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging (os coccygis)
3. Tulang Tungging (os coccyges)
Bentuk segitiga dengan ruas 3 sampai 5 buah dan bersatu
Pada saat persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang sehingga memperluas jalan lahir.
















Siklus hormonal
Progesteron

Hormon ini fungsinya banyak, antara lain membangun lapisan di dinding rahim untuk menyangga plasenta, mencegah kontraksi atau pengerutan otot-otot rahim sehingga menghindari persalinan dini, dan membantu menyiapkan payudara untuk menyusui.

Di lain pihak, progesteron akan membuat pembuluh darah melebar. Akibatnya, tekanan darah jadi turun, dan ibu hamil akan merasa pusing. Selain itu, homon ini juga menyebabkan sistem pencernaan sedikit terganggu, seperti perut kembung atau sembelit; mempengaruhi perasaan atau suasana hati ibu hamil; serta meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan mual.

Estrogen

Hormon ini membuat puting payudara membesar, dan merangsang pertumbuhan kelenjar susu. Selain itu, estrogen juga membantu memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi pada saat persalinan. Namun, estrogen juga akan melunakkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi-sendi tubuh menjadi lemah (tidak dapat menyangga tubuh dengan kuat untuk sementara waktu). Akibatnya, ibu hamil kadang-kadang mengalami sakit punggung.

HCG

Human Chorionic Gonadotropin adalah hormon khas kehamilan, karena

hanya ditemukan di dalam darah dan urin wanita hamil. Hormon ini dibentuk oleh lapisan jaringan bagian luar janin serta plasenta yang terbentuk pada awal pertumbuhan janin (trofoblas). Fungsinya, antara lain mempertahankan jaringan berwarna kuning dalam indung telur yang terbentuk ketika indung telur baru saja melepaskan sel telur (korpus luteum), yang membuat estrogen, progesteron dan plasenta terbentuk sepenuhnya.

HPL

Human Placental Lactogen adalah hormon yang diproduksi plasenta dan merupakan hormon yang merangsang pertumbuhan.

Prolaktin

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari ini bertanggung jawab terhadap peningkatan sel yang memproduksi ASI dalam payudara. Asal tahu saja, estrogen sebenarnya menghambat produksi ASI. Untungnya begitu bayi lahir, kadar hormon estrogen ini mendadak turun, sehingga prolaktin dapat merangsang produksi ASI.

Oksitosin

Hormon ini terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita, serta . membantu merangsang kontraksi pada saat kehamilan dan persalinan. Selain itu, oksitosin berperan penting pada terjadinya efek pengaliran susu saat ibu menyusui bayinya. Selain itu, mengingat hormon ini juga merangsang terjadinya kontraksi rahim saat ibu menyusui, maka aktivitas ini bisa mempercepat terjadinya penyusutan rahim.

Relaksin

Hormon ini muncul pada awal kehamilan, dan bertanggung jawab membantu mengatasi aktivitas rahim dan melembutkan leher rahim dalam rangka persiapan proses persalinan kelak.

Ovum
Saat ovulasi , fimbria tuba fallopi akan mendekati ovarium dan menarik ovum ke dalam lumen tuba. Sekali ovum berada di dalam lumen tuba, maka ovum tadi akan terbawa ke dalam cavitas uteri sebagiankarena adanya gerakan menyapu cilia dan sebagian karena gerakan peristaltic otot dinding tuba.
Sperma
Jutaan spermatozoa, yang bentuknya seperti berudu,dideposisi oleh pria di dalam vagina pada waktu hubungan seksual(coitus).Setiap sperma telah masak Dan membawa 23 kromosom didalam intinya(nucleus).Keasaman cairan vagina(Ph 4.5) akan merusak sperma yang lemah atau yang bentuknya abnormal,dan banyak lagi sperma yang tidak dapat mencapai uterus karena sperma ini tidak dapat berenang melawan arus cairan.Sperma yang paling kuat akan mencapai tuba Fallopii dalam beberapa jam,dan tetap mempunyai kemampuan untuk mengadakan fertilisasi untuk paling tidak 72 jam.walaupun sebagian telah diketahuidapat tetap hidup untuk 4 hari.Telah ditunjukkan bahwa pars interstialis tuba fallopi mempunyai lingkungan yang sangat menguntungkan bagi sperma dan jika mereka tidak bertemu dengan ovum sebelum mencapai titik tersebut mereka akan berkumpul disini.Walaupun demikian,fertilisasi umumnya terjadi di dalam ampulla.
yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya “menanamkan diri” didalam rahim. Kemudian, sel telur tersebut akan membelah diri dan memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotrophin (HCG).Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka endometrium akan meluruh dan terjadinya proses menstruasi berikutnya.
FERTILISASI
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani/sperma
dengan sel telur di tuba falopii. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita
(sanggama/coitus), dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di
dalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani yang berisi sel–sel sperma
ke dalam saluran reproduksi wanita.
Jika sanggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi (disebut ”masa
subur” wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi
wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat
ovulasi.
Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu :
1. Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang
2. Sperma dapat hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
3. Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Pertemuan / penyatuan sel sperma dengan sel telur inilah yang disebut
sebagai pembuahan atau fertilisasi.
Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba falopii
umumnya di daerah ampula / infundibulum.
Perkembangan teknologi kini memungkinkan penatalaksanaan kasus
infertilitas (tidak bisa mempunyai anak ) dengan cara mengambil oosit wanita
dan dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian setelah terbentuk
embrio, embrio tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim untuk
pertumbuhan selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in vitro (in
vitro fertilization – IVF) – dalam istilah awam” bayi tabung”.





PROSES FERTILISASI
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke
dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontaksi
miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat sanggama.
Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae dengan
umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba falopii. Ovum yang
dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal 5–10 μm, yang
disebut zona pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis
dan berubah menjadi kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang ovum siap
dibuahi apabila sperma mencapainya.
Dari 60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada
saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukus
serviks dan mencapai rongga uterus beberapa ratus sperma dapat melewati
pintu masuk tuba falopii yang sempit dan beberapa diantaranya dapat
bertahan hidup sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii. Hal ini
disebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang
berada dalam cairan mani diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi.
Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah
sperma dekat dengan oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan
terpengaruh oleh zat – zat dari korona radiata ovum, sehingga isi akrosom
dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan
korona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan
korona radiata, trypsine – like agent dan lysine – zone yang dapat melarutkan
dan membantu sperma melewati zona pelusida untuk mencapai ovum. Hanya
satu sperma yang memiliki kemampuan untuk membuahi, karena sperma
tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya
lebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase. Sekali
sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan yang kuat
dan penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona
pelusida (zone reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusan
lagi oleh sperma lainnya. Dengan demikian, sangat jarang sekali terjadi
penembusan zona oleh lebih dari satu sperma.
Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi :
1. Reaksi zona / reaksi kortikal pada selaput zona pelusida
2. Oosit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya, menghasilkan oosit
definitif yang kemudian menjadi pronukleus wanita
3. Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria.
4. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.
5. Pronukleus pria dan wanita. Masing – masing haploid, bersatu dan
membentuk zygot yang memiliki jumlah DNA genap / diploid.

PEMBELAHAN
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel–
sel yang dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran
induknya yang disebut blastomer.
Sesudah 3 – 4 kali pembelahan : zigot memasuki tingkat 16 sel, disebut
stadium morula (kira – kira pada hari ke 3 sampai ke 4 pasca fertilisasi).
Morula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel – sel di sebelah dalam,
yang akan tumbuh menjadi jaringan – jaringan embrio sampai janin) dan outer
cell mass (lapisan sel di sebelah luar, yang akan tumbuh menjadi trofoblast
sampai plasenta).
Kira – kira pada hari ke 5 sampai ke 6, di rongga sela – sela inner cell
mass merembes cairan menembus zona pelusida, membentuk ruang antar sel.
Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan memenuhi sebagian besar massa
zigot membentuk rongga blastokista. Inner cell mass tetap berkumpul di
salah satu sisi, tetap berbatasan dengan lapisan sel luar.
Pada stadium ini disebut embrioblas dan outer cell mass disebut
trofoblas.

IMPLANTASI
Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
ke dalam endometrium.
Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot mencapai cavum
uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawah
pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan
endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara
kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif.
Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada
keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel –
sel trofoblast zigot tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi pada
lapisan epitel endometrium uterus ( terjadi implantasi).
Setelah implantasi, sel– sel trofoblas yang tertanam di dalam
endometrium terus berkembang membentuk jaringan bersama dengan sistem
pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi
sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas yang akan
tumbuh menjadi janin.
Di bawah ini terdapat gambar proses perkembangan dan perjalanan ovum
dari ovarium sampai kavum uteri.
Pertumbuhan Dan Perkembangan Hasil Konsepsi
0-4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin Anda memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk.
4-8 Minggu
Minggu 0Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan
8-12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah terbentuk.
12-16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.
16-20 MingguIa mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak.
20-24 Minggu
Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.
24-28 Minggu

Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai
aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.
28-32 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
36 Minggu
Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah “mempersiapkan diri” bagi kelahirannya ke dunia. Ia kerap berlatih bernaPas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya telah menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah ia lahir. Saat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjadi kapan saja.
Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio

Dalam tujuh hari pertama dari perkembangannya, ovum yang telah dibuahi tumbuh dengan mendayagunakan sumber bahan yang terdapat di dalam ovum itu sendiri. Setelah ibunya bersarang, maka embrio mengambil bahan-bahan yang berguna bagi pertmbuhannya dari selaput lender rahim dan mengeluarkan zat-zat yang tidaak berguna lagi.

Selanjutnya kelompok sel-sel dari bagian dalam embrio tumbuh dan berkembang menjadi alat-alat dan bagian-bagian tubuh anak. Dalam proses pertumbuhan ini antara lain dapat dicatat perkembangan sebagai berikut.

Pada minggu ketiga setelah pembuahab, atau kira-kira sama dengan haid terlambat satu minggu terbentuk jantung anak yang sederhana tetapi sudah berdenyut. Antara minggu keenam sampai minggu kedelapan bagian-bagian dari anggota gerak dan wajah anak mulai berwujud, lambung mengeluarkan getahnya dan ginjal menghasilkan sedikit urin. Kegiatan jaringan otot anak untuk pertama kali dapat direkam pada minggu ketujuh.

Pada minggu kesepuluh sudah dapat dibedakan jenis kelamin anak berdasarkan alat kelamin luarnya. Anak mulai dapat bergerak sendiri, menekan, mengerutkan dahi dan mengepalkan tinjunya. Pada tahap ini tulang-tulang kerangka anak mulai berubah dari tulang rawan menjadi tulang biasa. Dalam keadaan biasa, gerakan anak baru menjadi cukup kuat sehingga dapat dirasakan oleh ibunya sekitar minggu keempatbelas sampai minggu kedelapanbelas. Dalam perkembangan selanjutnya, maka berbagai system dan fungsi alat-alat tubuh maka mengalami penyempurnaan sampai tiba saatnya ia dilahirkan.

Struktur dan Fungsi Amnion

Amnion adalah selaput yang membatasi rongga amnion yang berisi cairan jernih seperti air yang sebagian dihasilkan oleh sel-sel amnion. Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan 1.000-1.500 cc, warna putih keruh, bau amis, berasa manis, reaksi agak alkalis dengan BJ 1,008. Komposisi terdiri dari 98% air, sisanya albumin, urea, asam urik, kretinin, sel-sel epithel, rambut lanugo, vernik caceosa & garam organic.

Fungsi cairan amnion :
1. Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar
2. Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin
3. Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.
4. Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin (terutama pada persalinan).
5. Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan yang steril, sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.

Keadaan normal cairan amnion :
1. pada usia kehamilan cukup bulan, volume 1000-1500 cc.
2. keadaan jernih agak keruh
3. steril
4. bau khas, agak manis dan amis
5. terdiri dari 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik (protein terutama albumin), runtuhan rambut lanugo, vernix caseosa dan sel-sel epitel.
6. sirkulasi sekitar 500 cc/jam

Kelainan jumlah cairan amnion
Hidramnion (polihidramnion)
air ketuban berlebihan, di atas 2000 cc. Dapat mengarahkan kecurigaan adanya kelainan kongenital susunan saraf pusat atau sistem pencernaan, atau gangguan sirkulasi, atau hiperaktifitas sitem urinarius janin.
Oligohidramnion
air ketuban sedikit, di bawah 500 cc. Umumnya kental, keruh, berwarna kuning kehijauan.
Prognosis bagi janin buruk.
Fungsi :
1. Untuk proteksi janin
2. Mencegah pelekatan janin dengan amnion
3. Agar janin bisa bergerak bebas
4. regulasi terhadap panas dan perubahan suhu
5. Meratakan tekanan intra uterin dan membersihkan jalan lahir ketika ketuban pecah
6. Peredaran air ketuban dengan darah ibu cukup lancar dengan perputaran cepat kira-kira 350-500 cc
7. Memberikan ruang gerak pada janin
8. Meratakan tekanan didalam uterus pada partus sehingga serviks membuka
9. Mencegah timbulnya iritasi pada rahim

Stuktur, Fungsi dan Sirkulasi Tali Pusat
Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.
 Letak : Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai daerah umbilicus fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut. Funiculus umbicalis secara normal berinsersi di bagian tengah plasenta.
 Bentuk : Funiculus umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari tengah plasenta sampai ke umbilicus fetus dan mempunyai sekitar 40 puntiran spiral.
 Ukuran : Pada saat aterm funiculus umbilicalis panjangnya 40-50 cm dan diameternya 1-2 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta keluar dari rahim ibu. Tali pusat menjadi lebih panjang jika jumlah air ketuban pada kehamilan trimester pertama dan kedua relatif banyak, diserta dengan mobilitas bayi yang sering. Sebaliknya, jika oligohidromnion dan janin kurang gerak (pada kelainan motorik janin), maka umumnya tali pusat lebih pendek. Kerugian apabila tali pusat terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan di sekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan yang dapat menyebabkan oklusi pembuluh darah khususnya pada saat persalinan.
2.2 Stuktur Tali Pusat
 Amnion : Menutupi funiculus umbicalis dan merupakan lanjutan amnion yang menutupi permukaan fetal plasenta. Pada ujung fetal amnion melanjutkan diri dengan kulit yang menutupi abdomen. Baik kulit maupun membran amnion berasal dari ektoderm.
 Tiga pembuluh darah : Setelah struktur lengkung usus, yolk sack dan duktus vitellinus menghilang, tali pusat akhirnya hanya mengandung pembuluh darah umbilikal yang menghubungkan sirkulasi janin dengan plasenta. Ketiga pembuluh darah itu saling berpilin di dalam funiculus umbilicalis dan melanjutkan sebagai pembuluh darah kecil pada vili korion plasenta. Kekuatan aliran darah (kurang lebih 400 ml/ menit) dalam tali pusat membantu mempertahankan tali pusat dalam posisi relatif lurus dan mencegah terbelitnya tali pusat tersebut ketika janin bergerak-gerak. Ketiga pembuluh darah tersebut yaitu :
- Satu vena umbilicalis membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah fetus dari darah maternal yang terletak di dalam spatium choriodeciduale.
- Dua arteri umbilicalis mengembalikan produk sisa (limbah) dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tersebut diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk di ekskresikan.
 Jeli Wharton : Merupakan zat yang berkonsistensi lengket yang mengelilingi pembuluh darah pada funiculus umbilicalis. Jeli Warthon merupakan subtansi seperti jeli, juga berasal dari mesoderm seperti halnya pembuluh darah. Jeli ini melindungi pembuluh darah tersebut terhadap kompresi, sehingga pemberian makanan yang kontinyu untuk janin dapat di jamin. Selain itu juga dapat membantu mencegah penekukan tali pusat. Jeli warthon ini akan mengembang jika terkena udara. Jeli Warthon ini kadang-kadang terkumpul sebagai gempalan kecil dan membentuk simpul palsu di dalam funiculus umbilicalis. Jumlah jeli inilah yang menyebabkan funiculus umbilicalis menjadi tebal atau tipis.
2.3 Fungsi Tali Pusat
Fungsi tali pusat yaitu :
 Sebagai saluran yang menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh janin sehingga janin mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari ibu yang sebelumnya diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena umbilicalis.
 Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti urea dan gas karbon dioksida yang akan meresap keluar melalui arteri umbilicalis.
2.4 Sirkulasi Tali Pusat
Fetus yang sedang membesar di dalam uterus ibu mempunyai dua keperluan yang sangat penting dan harus dipenuhi, yaitu bekalan oksigen dan nutrien serta penyingkiran bahan kumuh yang dihasilkan oleh sel-selnya. Jika keperluan ini tidak dapat dipenuhi, fetus akan menghadapi masalah dan mungkin maut. Struktur yang bertanggung jawab untuk memenuhi keperluan fetus ialah plasenta. Plasenta yang terdiri daripada tisu fetus dan tisu ibu terbentuk dengan lengkapnya pada ujung minggu yang ke-16 kehamilan. Pada plasenta banyak terdapat unjuran seperti "Jari" atau vilus tumbuh dari membran yang menyelimuti fetus dan menembusi dinding uterus, yaitu endometrium. Endometrium pada uterus adalah kaya dengan aliran darah ibu. Di dalarn vilus terdapat jaringan kapilari darah fetus. Darah yang kaya dengan oksigen dan nutrien ini dibawa melalui vena umbilicalis yang terdapat di dalam tali pusat ke fetus. Sebaliknya, darah yang sampai ke vilus dari fetus melalui arteri umbilicalis dalam tali pusat mengandungi bahan kumuh seperti karbon dioksida dan urea. Bahan kumuh ini akan meresap merentas membran dan memasuki darah ibu yang terdapat di sekeliling vilus. Pertukaran oksigen, nutrien, dan bahan kumuh lazimnya berlaku melalui proses resapan. Dengan cara ini, keperluan bayi dapat dipenuhi.
Walaupun darah ibu dan darah fetus dalam vilus adalah begitu rapat, tetapi kedua-dua darah tidak bercampur kerana dipisahkan oleh suatu membran. Oksigen, air, glukosa, asid amino, lipid, garam mineral, vitamin, hormon, dan antibodi dari darah ibu perlu menembus membran ini dan memasuki kapilari darah fetus yang terdapat dalam vilus
Funsgi :
1. Alirkan nutrisi dari ibu ke janin melalui vena umbilicalis
2. Alirkan sisa metabolisme janin ke peredaran darah ibu melalui arteri umbilicalis
3. Memberikan kesempatan janin bergerak bebas dalam cairan amnion

Struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
Pembentukan plasenta

Pada hari 8-9, perkembangan trofoblas sangat cepat, dari selapis sel tumbuh menjadi berlapis-lapis.
Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan sinsitiotrofoblas (selanjutnya disebut sinsitium) yang akhirnya saling berhubungan. Stadium ini disebut stadium berongga (lacunar stage).

Pertumbuhan sinsitium ke dalam stroma endometrium makin dalam kemudian terjadi perusakan endotel kapiler di sekitarnya, sehingga rongga-rongga sinsitium (sistem lakuna) tersebut dialiri masuk oleh darah ibu, membentuk sinusoid-sinusoid. Peristiwa ini menjadi awal terbentuknya sistem sirkulasi uteroplasenta / sistem sirkulasi feto-maternal.

Sementara itu, di antara lapisan dalam sitotrofoblas dengan selapis sel selaput Heuser, terbentuk sekelompok sel baru yang berasal dari trofoblas dan membentuk jaringan penyambung yang lembut, yang disebut mesoderm ekstraembrional.

Bagian yang berbatasan dengan sitotrofoblas disebut mesoderm ekstraembrional somatopleural, kemudian akan menjadi selaput korion (chorionic plate).
Bagian yang berbatasan dengan selaput Heuser dan menutupi bakal yolk sac disebut mesoderm ekstraembrional splanknopleural.
Menjelang akhir minggu kedua (hari 13-14), seluruh lingkaran blastokista telah terbenam dalam uterus dan diliputi pertumbuhan trofoblas yang telah dialiri darah ibu.
Meski demikian, hanya sistem trofoblas di daerah dekat embrioblas saja yang berkembang lebih aktif dibandingkan daerah lainnya.Di dalam lapisan mesoderm ekstraembrional juga terbentuk celah-celah yang makin lama makin besar dan bersatu, sehingga terjadilah rongga yang memisahkan kandung kuning telur makin jauh dari sitotrofoblas. Rongga ini disebut rongga selom ekstraembrional (extraembryonal coelomic space) atau rongga korion (chorionic space)

Di sisi embrioblas (kutub embrional), tampak sel-sel kuboid lapisan sitotrofoblas mengadakan invasi ke arah lapisan sinsitium, membentuk sekelompok sel yang dikelilingi sinsitium disebut jonjot-jonjot primer (primary stem villi). Jonjot ini memanjang sampai bertemu dengan aliran darah ibu.
Pada awal minggu ketiga, mesoderm ekstraembrional somatopleural yang terdapat di bawah jonjot-jonjot primer (bagian dari selaput korion di daerah kutub embrional), ikut menginvasi ke dalam jonjot sehingga membentuk jonjot sekunder (secondary stem villi) yang terdiri dari inti mesoderm dilapisi selapis sel sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas.

Menjelang akhir minggu ketiga, dengan karakteristik angiogenik yang dimilikinya, mesoderm dalam jonjot tersebut berdiferensiasi menjadi sel darah dan pembuluh kapiler, sehingga jonjot yang tadinya hanya selular kemudian menjadi suatu jaringan vaskular (disebut jonjot tersier / tertiary stem villi) (selanjutnya lihat bagian selaput janin).

Selom ekstraembrional / rongga korion makin lama makin luas, sehingga jaringan embrional makin terpisah dari sitotrofoblas / selaput korion, hanya dihubungkan oleh sedikit jaringan mesoderm yang kemudian menjadi tangkai penghubung (connecting stalk).
Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi TALI PUSAT.

Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi uterus, seiring dengan perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa, terbentuklah komponen sirkulasi utero-plasenta.
Melalui pembuluh darah tali pusat, sirkulasi utero-plasenta dihubungkan dengan sirkulasi janin. Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin tetap tidak bercampur menjadi satu (disebut sistem hemochorial), tetap terpisah oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion.
Dengan demikian, komponen sirkulasi dari ibu (maternal) berhubungan dengan komponen sirkulasi dari janin (fetal) melalui plasenta dan tali pusat. Sistem tersebut dinamakan sirkulasi feto-maternal.
Plasenta "dewasa"

Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. (struktur plasenta dewasa : gambar)

Plasenta "dewasa" / lengkap yang normal :
1. bentuk bundar / oval
2. diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm.
3. berat rata-rata 500-600 g
4. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah / sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis.
5. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput tipis desidua basalis.
6. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion) menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion.
7. sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat sampai 600-700 cc/menit (aterm).

CATATAN : pada kehamilan multipel / kembar, dapat terjadi variasi jumlah dan ukuran plasenta dan selaput janin.

Fungsi plasenta:
PRINSIP : Fungsi plasenta adalah menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin yang baik.
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan sebagainya (cari / baca sendiri).
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.
7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).

Sirkulasi Darah Fetus

Sistem peredaran darah janin berbeda dengan system peredaran darah orang dewasa karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui perantara plasenta. Oleh karena itu, system peradaran darah janin ditentukan oleh factor-faktor sebagai berikut :

1. Foramen ovale antara kedua atrium
2. Duktus arteriosus Bothalli antara arteri pulmonalis dengan aorta
3. Ductus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena cava inferior
4. Pada umbilicus terdapat satu vena umbilicalis dan dua arteri umbilicalis

Peredaran darah janin berlangsung sebagai berikut :
a. Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 Dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati dimana terdapat duktus venosus arantii, langsung menuju dan masuk ke vena kava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin.
b. Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale.
c. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke vertikel kanan.
d. Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke vertikel kiri dan dari vertikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya dialirkan keseluruh tubuh janin.
e. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteria umbilikalis.
f. Darah dari ventrikel kanan dipompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmunalis dialirkan menuju aorta melalui ductus arteriosus bothalli.
g. Darah yang dialirkan menuju paru-paru akan dialirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis.
h. Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
i. Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam siskulasi retroplasenter untuk selanjutnya di buang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.

Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauteri, dimana plasenta memegang peranan
yang sangat penting. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Bagaimana perubahan peredaran darah janin selama kehamilan? Faktor penting yang mengubah peredaran darah janin menujuh peredaran darah dewasa ditentukan:
a. Perkembangan paru-paru janin
Perkembangannya paru menyebabkan tekanan negative dalam paru sehingga dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara. Dengan demikian duktus arteriosis Bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami obliterasi. Tekanan di dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan, kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmunalis. Dua factor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.

b. Terputusnya huhungan peredaran darah antara ibu dan janin dengan dipotongnya tali pusat. Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dengan nyaring atau tali pusat berhenti berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml sampai 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan bayi.

c. Membuat adult hemoglobin (tipe A) sehingga siap melakukan pertukaran CO2 dan O2 melalui paru-paru. Menjelang persalinan disiapkan pembuatan adult hemoglobin (A) sehingga setelah lahir langsung dapat menangkap O2 dan melepaskan CO2 melalui pernafasan.


Menentukan Usia Kehamilan

Menentukan umur kehamilan sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur hamil dapat di tentukan dengan :

1. Mempergunakan rumus Naegle
Rumus naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan di tambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus naegle dapat di hitung hari haid pertama ditambah tujuh dan bulannya ditambah sembilan.
Contohnya, hari pertama tanggal 15 januari 1993, maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah 15+7=22; 1+9=10 sehingga dugaan persalinan adalah 22 oktober 1993.
2. Gerakan pertama fetus
Dengan memperkirakan terjadinya pergerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu, maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan perkiraan ini tidak tetap.
3. perkiraan tingginya fundus uteri
mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat pada hamil pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
4. Penentuan umur hamil dengan ultasonografi
Bila ragu-ragu dapat berkonsultasi untuk menetapkan perkiraan persalinan. Untuk menentukan umur hamil melalui ultrasonografi dengan mengukur bagian janin :
a.Menentukan diameter kantongan gestasi
b.Menentukan jarak kepala-bokong
c.Menentukan jarak tulang biparietalis


Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri

Tinggi fundus uteri Umur kehamilan
1/3 di atas simpisis
½ simpisis-pusat
2/3 di atas simpisis
Setinggi pusat
1/3 diatas pusat
½ pusat-prosesus xifoideus
Setinggi prosesus xifoideus
Dua jari (4 cm) dibawah prosesus xifoideus 12 minggu
16 minggu
20 minggu
22 minggu
28 minggu
34 minggu
36 minggu
40 minggu

• Menentukan lingkaran perut
• Menentukan panjang tulang femur
Metode ini memerlukan pengetahuan teoritis dan ketrampilan khusus. Dengan makin tingginya pengetahuan masyarakat, sehingga tanggal haid terakhir dapat di ingat maka perkiraan persalinan dapat diperhitungkan dengan rumus Naegle.
Menentukan Periode Kehamilan
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa resiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa resiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang baru.
Masa Kehamilan
Triwulan I
Minggu Ke-1
• Calon Ibu
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa ini. Suhu tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan berangsur - angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter kandungan untuk mengetahui apakah adanya riwayat penyakit menurun dalam keluarga seperti hemofili, fibrosis kistik atau berbeda tipe golongan darah Rhesus.
Minggu Ke-2
• Calon Ibu
Masa fertilisasi atau pembuahan dimana berjuta-juta sperma pasangan akan masuk ke vagina dan mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur sambil mengeluarkan enzim yang membuat salah satu sperma berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang matang. Pada saat ini terjadi perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh sperma yang berhasil masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa kode genetik akan menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi.
• Janin Bayi
Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang menyusun karakteristik genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode genetiknya masing-masing. Sel telur hanya memiliki kromosom X, namun sel sperma membawa kromosom X atau Y. Bila sperma yang membuahi sel telur membawa kromosom X maka akan membentuk seorang bayi perempuan. Lain halnya bila yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang sebenarnya menentukan jenis kelamin bayi.
Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4 sel dan kemudian terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju rahim. Saat ini, dengan perkiraan kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa Latin yang berarti anggur.
Minggu Ke-3
• Calon Ibu
Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam rahim (endometrium). Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan. Kelompok sel tersebut akan semakin matang dan menjadi blastokista, substansi yang akan men-stimulasi terjadinya perubahan dalam tubuh calon ibu termasuk terhentinya siklus menstruasi.
• Janin Bayi
Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari pasti akan terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan menjadi suatu kelompok berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit dilihat, sel-sel ini telah mengatur dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio, sedangkan yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio. Bagaimana hal ini terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli.
Minggu Ke-4
• Calon Ibu
Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, namun tes darah yang mampu membuktikan kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini disebabkan adanya blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human Chorionic Gonadotrophin / hCG). Hormon ini dapat terdeteksi dalam darah. Urin juga dapat digunakan untuk men-tes hormon ini, namun hasilnya tidak seakurat tes darah.
• Janin Bayi
Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah menjadi sebuah embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya membentuk 3 jenis jaringan, yaitu:
1. Endoderm: lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati, sistem pencernaan dan pankreas
2. Mesoderm: lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot, ginjal, pembuluh darah dan jantung
3. Ektoderm: lapisan terluar yang akan membentuk kulit, rambut, lensa mata, email gigi dan sistem saraf
Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk menuju tempat masing-masing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing seperti tetesan air mata.
Minggu Ke-5
• Calon Ibu
Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan, yaitu:
1. Triwulan I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini resiko keguguran juga termasuk tinggi.
2. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27
3. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran
• Janin Bayi
Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas. Janin telah memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah punggung terdapat suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti tabung silinder yang disebut neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya, pada tabung ini akan terbentuk sumsum tulang belakang dan otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk mebentuk otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah rudimenter (pembuluh darah yang belum sempurna).
Minggu Ke-6
• Calon Ibu
Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan timbulnya keluhan, khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat ini merasa lebih mudah tersinggung dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan hormon progesteron. Biasanya isitrahat yang cukup akan membantu proses relaksasi dalam neghadapi hal-hal tersebut.
• Janin Bayi
Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu ujungnya telah terbentuk bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak. Sementara itu terdapat 2 buah piringan pigmen kecil yang membentuk struktur seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya. Bagian ini disebut vesikel optikus yang merupakan bakal mata.
Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, namun pada tahap ini bakal jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir hidup. Bakal kaki dan tangan juga mulai terlihat, demikian pula tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini.
Minggu Ke-7
• Calon Ibu
Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga mempermudah penanaman blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai melunak. Perubahan yang terjadi di organ dalam lain adalah penebalan lendir serviksyang akan menggumpal membentuk sumbat (plug) dalam saluran mulut rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses persalinan, yaitu saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show).
• Janin Bayi
Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran pencernaan janin mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang ekor juga jelas terlihat namun akan menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru-paru juga mulai berkembang sementara itu tali pusat akan berkembang setelah plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah, sedikit pigmentasi pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan bakal kaki, maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan bahu.
Minggu Ke-8
• Calon Ibu
Walauoun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat dari luar. Yang lebih dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah dokter. Dokter akan meraba pembesaran saat melakukan pemerikasaan panggul. Biasanya ukuran baju sang ibu mulai membesar karena pinggang terasa mulai adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang tumbuh.
• Janin Bayi
Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal jari tangan dan kaki, sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok) pada bagian pergelangan dan siku. Pada bagian sisi lehernya nampak bakal telinga luar yang mulai tumbuh, begitu pula halnya bakal bibir atas dan ujung hidung pada wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu sama lain, namun bakal kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus halus tampak panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung. Beberapa akan menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan) fisiologik.
Minggu Ke-9
• Calon Ibu
Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak sehingga sang ibu akan mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu akan terasa lebih halus dan kencang walau mungkin akan sedikit berjerawat pula. Rambut sang ibu akan terasa lebih kering dan payudara terlihat sedikit mengencang, terkadang padat, atau sedikit nyeri bila ditekan. Pada saat ini pula cairan keluar dari vagina dalam jumlah bervariasi.
• Janin Bayi
Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek. Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya dan bagian kepala masih menekuk ke arah dada. Kedua mata bayi telah berkembang dengan baik namun masih ditutupi oleh membran kelopak. Selain itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah otot-ototnya mulai berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota badan lainnya juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat daripada tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki batas jari tangan yang jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar